Star Wars: The Rise of Skywalker (2019). Sebuah akhir, sebuah penutup, sebuah perpisahan untuk saga yang telah menemani jutaan orang selama beberapa dekade. Ekspektasi menggunung, rasa penasaran membara, dan harapan akan sebuah konklusi epik memenuhi benak para penggemar. Tapi, apakah film ini berhasil memenuhi semua itu? Mari kita bedah bersama.
Sebuah Penutup yang Terburu-Buru?
Kisah dalam The Rise of Skywalker melanjutkan petualangan Rey, Finn, dan Poe setelah peristiwa The Last Jedi. Resistance yang tersisa berjuang melawan First Order yang semakin kuat, dipimpin oleh Kylo Ren yang masih bergejolak. Namun, ancaman baru muncul: kembalinya Emperor Palpatine, yang ternyata masih hidup dan memiliki rencana jahat untuk menguasai galaksi. Rey, yang semakin kuat dalam Force, harus menghadapi takdirnya dan mengungkap rahasia masa lalunya untuk mengalahkan Palpatine dan membawa keseimbangan ke galaksi.
Salah satu kritik utama yang sering dilayangkan pada film ini adalah alurnya yang terasa terburu-buru. Banyak elemen penting yang diperkenalkan dan diselesaikan dengan cepat, membuat beberapa plot point terasa kurang berkembang dan kurang berdampak. Kembalinya Palpatine, misalnya, diekspos di awal film tanpa penjelasan yang memadai, membuat kehadirannya terasa dipaksakan dan kurang meyakinkan. Demikian pula, beberapa karakter baru dan subplot diperkenalkan tetapi kemudian dilupakan, meninggalkan kesan bahwa film ini mencoba untuk memasukkan terlalu banyak hal ke dalam durasi yang terbatas.
Hal ini mungkin disebabkan oleh tekanan untuk memuaskan semua penggemar dan menyelesaikan semua plot threads yang tersisa dari trilogi sebelumnya. Namun, upaya ini justru membuat film ini terasa padat dan kurang kohesif. Beberapa penggemar mungkin merasa bahwa film ini mengabaikan atau bahkan membatalkan beberapa elemen yang telah dibangun di The Last Jedi, yang menyebabkan kontroversi dan perpecahan di antara komunitas penggemar.
Aksi yang Memukau, Emosi yang Kurang Menyentuh
Secara visual, The Rise of Skywalker sangat memukau. Adegan aksi yang spektakuler, efek visual yang canggih, dan desain produksi yang detail menciptakan pengalaman sinematik yang luar biasa. Pertempuran luar angkasa yang mendebarkan, duel lightsaber yang intens, dan eksplorasi planet-planet baru memanjakan mata dan memicu adrenalin. Namun, di balik gemerlap visual itu, ada kekurangan emosi yang mendalam dan koneksi karakter yang kuat.
Hubungan antara Rey dan Kylo Ren, yang menjadi salah satu fokus utama trilogi ini, mencapai klimaks dalam The Rise of Skywalker. Adegan-adegan mereka dipenuhi dengan ketegangan, drama, dan konflik batin. Namun, beberapa penggemar mungkin merasa bahwa penyelesaian kisah mereka kurang memuaskan dan kurang berdampak. Beberapa plot twist dan wahyu yang terungkap tentang masa lalu mereka terasa dipaksakan dan kurang organik.
Karakter-karakter pendukung seperti Finn, Poe, dan Rose juga kurang mendapat sorotan dalam film ini. Mereka hanya memainkan peran kecil dalam plot utama, dan perkembangan karakter mereka terasa terbatas. Ini sangat disayangkan, mengingat potensi besar yang dimiliki karakter-karakter ini untuk berkembang dan berkontribusi lebih banyak pada cerita.
Warisan yang Campur Aduk
Terlepas dari kekurangannya, The Rise of Skywalker tetap memiliki beberapa momen yang menggugah dan memorable. Film ini memberikan penghormatan kepada warisan saga Star Wars dengan menampilkan karakter-karakter ikonik, lokasi-lokasi familiar, dan tema-tema klasik. Bagi para penggemar yang telah mengikuti kisah ini selama bertahun-tahun, film ini menawarkan kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada karakter-karakter yang mereka cintai dan merayakan akhir dari sebuah era.
Salah satu momen yang paling berkesan adalah ketika Rey akhirnya mengambil nama Skywalker, sebuah simbol bahwa ia telah menemukan tempatnya dalam keluarga legendaris ini dan siap untuk melanjutkan warisan mereka. Adegan ini memberikan penutupan yang emosional untuk perjalanan Rey dan menegaskan bahwa siapa pun bisa menjadi pahlawan, terlepas dari asal-usul mereka.
Namun, warisan The Rise of Skywalker tetap kontroversial dan campur aduk. Beberapa penggemar menganggapnya sebagai penutup yang memuaskan untuk saga ini, sementara yang lain merasa kecewa dengan alur cerita yang terburu-buru, karakter yang kurang berkembang, dan kurangnya inovasi. Film ini berhasil menghasilkan banyak uang di box office, tetapi juga memicu perdebatan sengit di antara komunitas penggemar.
Pada akhirnya, penilaian terhadap The Rise of Skywalker sangat subjektif dan tergantung pada ekspektasi dan preferensi masing-masing penonton. Namun, tidak dapat disangkal bahwa film ini telah menjadi bagian penting dari sejarah Star Wars dan akan terus diperdebatkan dan dianalisis selama bertahun-tahun yang akan datang.
Masa Depan Star Wars
Dengan selesainya saga Skywalker, masa depan Star Wars terbuka lebar. Ada banyak potensi untuk menjelajahi cerita-cerita baru, karakter-karakter baru, dan sudut pandang baru dalam galaksi yang luas ini. Disney telah mengumumkan beberapa proyek Star Wars baru, termasuk serial TV, film-film animasi, dan kemungkinan trilogi film baru. Diharapkan bahwa proyek-proyek ini akan membawa kesegaran dan inovasi ke dalam franchise ini, sambil tetap menghormati warisan dan tradisi yang telah dibangun selama bertahun-tahun.
Salah satu tantangan utama bagi masa depan Star Wars adalah menemukan keseimbangan antara nostalgia dan inovasi. Para penggemar mengharapkan film-film dan serial TV baru untuk menghormati elemen-elemen klasik yang mereka cintai, tetapi mereka juga ingin melihat sesuatu yang baru dan segar. Disney perlu menemukan cara untuk memenuhi kedua harapan ini jika mereka ingin mempertahankan minat dan dukungan dari komunitas penggemar.
Penting juga untuk memberikan kesempatan kepada para pembuat film dan penulis yang beragam untuk membawa perspektif baru dan unik ke dalam franchise Star Wars. Hal ini akan membantu memastikan bahwa cerita-cerita baru relevan dan menarik bagi audiens yang luas, sambil juga mencerminkan keragaman dan inklusivitas yang semakin penting di dunia saat ini.
Kesimpulannya, The Rise of Skywalker adalah film yang kontroversial dan campur aduk. Meskipun memiliki beberapa momen yang memukau dan memorable, film ini juga memiliki kekurangan dalam hal alur cerita, perkembangan karakter, dan inovasi. Namun, film ini tetap menjadi bagian penting dari sejarah Star Wars dan membuka jalan bagi masa depan yang penuh potensi.
Rating: 6.8/10
Takeaway: Walaupun film ini banyak dikritik, The Rise of Skywalker menawarkan sebuah penutup untuk saga Skywalker yang ikonis. Jika kamu seorang penggemar berat Star Wars, film ini patut ditonton untuk melengkapi pengalamanmu, meskipun dengan beberapa catatan.
Watch movies for free here : https://21.expertways.biz.id/
