Duh, Terminator Genisys. Judulnya aja udah bikin penasaran, apalagi kalau kita udah ngikutin perjalanan Arnold Schwarzenegger sebagai si robot pembunuh dari masa depan. Tapi, apakah film ini beneran bisa memuaskan dahaga kita akan aksi dan cerita yang keren, atau malah bikin kita geleng-geleng kepala? Mari kita bedah film ini lebih dalam.
Terminator Genisys: Nostalgia yang Coba Diperbarui
Terminator Genisys ini mencoba untuk menyegarkan kembali cerita Terminator yang kita kenal. Bayangkan aja, alur cerita yang awalnya lurus dan jelas, tiba-tiba dibelokkan dan diubah dengan elemen-elemen baru. Kita masih ketemu lagi sama Kyle Reese yang dikirim ke masa lalu untuk melindungi Sarah Connor, tapi kali ini Sarah Connornya beda! Dia bukan lagi cewek lemah yang ketakutan, tapi seorang pejuang tangguh yang udah siap menghadapi ancaman dari masa depan. Dan yang lebih mengejutkan lagi, Terminator yang kita kenal malah jadi pelindungnya! Nah loh, gimana ceritanya?
Premis ini sebenarnya menarik banget. Ide untuk memutarbalikkan ekspektasi dan memberikan kejutan-kejutan baru bisa jadi nafas segar untuk franchise yang udah lama berjalan. Tapi, di sinilah letak masalahnya. Eksekusinya kadang kurang mulus. Terlalu banyak plot twist dan perubahan yang kadang malah bikin bingung dan kehilangan esensi dari cerita Terminator yang kita suka.
Aksi Tanpa Henti, Tapi…
Kalau urusan aksi, Terminator Genisys nggak kekurangan. Ledakan di sana-sini, kejar-kejaran mobil yang menegangkan, dan pertempuran robot yang seru, semuanya ada. Efek visualnya juga lumayan memanjakan mata. Kita bisa lihat Terminator versi baru yang lebih canggih dan mematikan. Tapi, ya gitu deh, kadang aksi yang terlalu berlebihan malah bikin kita lupa sama ceritanya. Kita terlalu fokus sama efek dan ledakan, sampai lupa kenapa karakter-karakter ini saling bertarung.
Selain itu, ada beberapa adegan yang terasa kurang masuk akal atau terlalu dipaksakan. Misalnya, ada satu adegan di mana mereka harus menghadapi sesuatu yang besar dan sulit dikalahkan, tapi solusinya terasa terlalu mudah dan tiba-tiba. Ini bikin kita bertanya-tanya, "Kok bisa gitu ya?"
Karakter: Nostalgia vs. Generasi Baru
Arnold Schwarzenegger tentu saja masih jadi daya tarik utama di film ini. Kehadirannya sebagai Terminator yang udah tua tapi tetap tangguh memberikan sentuhan nostalgia yang kuat. Dia masih bisa melontarkan kalimat-kalimat ikoniknya dengan gaya yang khas. Tapi, di sisi lain, karakter-karakter baru seperti Sarah Connor (diperankan oleh Emilia Clarke) dan Kyle Reese (diperankan oleh Jai Courtney) terasa kurang berkembang. Mereka punya potensi untuk jadi karakter yang kuat dan menarik, tapi sayangnya, naskahnya kurang memberikan ruang untuk mereka bersinar.
Hubungan antara Sarah Connor dan Terminator juga jadi salah satu poin penting di film ini. Mereka punya dinamika yang unik dan menarik, tapi sayang, eksplorasinya kurang mendalam. Kita pengen lihat lebih banyak tentang bagaimana hubungan mereka berkembang dan apa yang membuat mereka saling melindungi. Tapi, lagi-lagi, naskahnya nggak memberikan cukup ruang untuk itu.
Plot Twist yang Bikin Pusing
Seperti yang udah disinggung sebelumnya, Terminator Genisys penuh dengan plot twist yang berusaha untuk mengejutkan penonton. Tapi, terlalu banyak plot twist kadang malah jadi bumerang. Kita jadi bingung, mana yang benar dan mana yang salah. Kita jadi nggak yakin lagi sama apa yang kita tahu tentang cerita Terminator. Dan yang lebih parah lagi, beberapa plot twist terasa kurang masuk akal dan nggak konsisten dengan cerita sebelumnya.
Misalnya, ada satu plot twist yang mengungkap identitas musuh utama di film ini. Awalnya, ini terasa seperti kejutan yang menarik. Tapi, setelah dipikir-pikir, plot twist ini malah menimbulkan banyak pertanyaan dan kebingungan. Kenapa karakter ini melakukan apa yang dia lakukan? Apa motivasinya? Dan bagaimana semua ini bisa terjadi? Sayangnya, film ini nggak memberikan jawaban yang memuaskan untuk pertanyaan-pertanyaan ini.
Apakah Terminator Genisys Layak Ditonton?
Pertanyaan ini susah dijawab. Kalau kamu adalah penggemar berat Terminator dan pengen lihat Arnold Schwarzenegger beraksi lagi, mungkin film ini bisa jadi hiburan yang lumayan. Tapi, jangan berharap terlalu banyak. Terminator Genisys bukan film yang sempurna. Ada banyak kekurangan dan kelemahan yang bisa bikin kamu kecewa.
Film ini lebih cocok ditonton sebagai film aksi yang menghibur, daripada sebagai bagian dari kanon Terminator yang serius. Anggap aja ini sebagai cerita alternatif yang mencoba untuk memberikan sentuhan baru pada franchise yang udah kita kenal. Jangan terlalu dipikirkan plot twistnya yang bikin pusing, dan nikmati aja aksi dan efek visualnya.
Tapi, kalau kamu belum pernah nonton film Terminator sebelumnya, mungkin sebaiknya kamu mulai dari film yang pertama. Terminator dan Terminator 2: Judgment Day adalah dua film yang dianggap sebagai mahakarya dalam genre fiksi ilmiah dan aksi. Film-film ini punya cerita yang kuat, karakter yang ikonik, dan aksi yang menegangkan. Setelah nonton film-film ini, baru deh kamu bisa coba nonton Terminator Genisys untuk melihat bagaimana franchise ini berkembang (atau mungkin malah menurun).
Sebagai kesimpulan, Terminator Genisys adalah film yang punya potensi besar, tapi sayangnya, eksekusinya kurang memuaskan. Film ini punya aksi yang seru, efek visual yang memukau, dan Arnold Schwarzenegger sebagai daya tarik utama. Tapi, film ini juga punya plot twist yang bikin pusing, karakter yang kurang berkembang, dan cerita yang kurang konsisten. Jadi, apakah film ini layak ditonton? Tergantung dari ekspektasi dan preferensi kamu.
Rating: 6/10
Takeaway: Jangan terlalu berharap banyak, nikmati aja aksinya.
Watch movies for free here : https://21.expertways.biz.id/
