Jack Sparrow. Nama itu saja sudah cukup untuk membuat kita tersenyum, teringat petualangan-petualangan konyol namun seru di lautan Karibia. Tapi, apakah "Pirates of the Caribbean: Dead Men Tell No Tales" (yang juga dikenal sebagai "Salazar's Revenge") berhasil mengembalikan keajaiban itu, ataukah hanya menjadi pelayaran terakhir yang mengecewakan? Mari kita bedah film ini bersama.
Petualangan Baru, Musuh Lama (Dan yang Baru)
Film ini memperkenalkan kita pada Kapten Salazar, seorang pemburu bajak laut hantu yang lepas dari Segitiga Setan dan ingin membalas dendam pada semua bajak laut, terutama Jack Sparrow. Di sisi lain, kita bertemu Henry Turner, putra Will Turner yang bertekad membebaskan ayahnya dari kutukan Flying Dutchman. Henry pun mencari Jack Sparrow, satu-satunya orang yang ia percaya bisa membantunya menemukan Trisula Poseidon, artefak yang mampu memecahkan semua kutukan di laut.
Di tengah-tengah kekacauan ini, muncul pula Carina Smyth, seorang astronom dan horologis yang dituduh sebagai penyihir. Carina memiliki sebuah buku harian yang menyimpan petunjuk menuju Trisula Poseidon. Ketiga karakter ini – Jack Sparrow, Henry Turner, dan Carina Smyth – terpaksa bekerja sama untuk mengalahkan Salazar dan menemukan Trisula sebelum ia menghancurkan semua bajak laut.
Aksi yang Lebih Besar, Humor yang Sama (Kurang Lebih)
Salah satu daya tarik utama dari film Pirates of the Caribbean selalu adalah aksi yang mendebarkan dan humor yang khas. "Dead Men Tell No Tales" mencoba menyajikan keduanya, tetapi dengan hasil yang beragam. Aksi yang disajikan memang lebih besar dan spektakuler, dengan efek visual yang mengagumkan. Pertarungan di laut, pengejaran di darat, dan adegan-adegan menegangkan lainnya berhasil memacu adrenalin penonton.
Namun, humor yang dihadirkan terasa kurang segar dan berulang-ulang. Jack Sparrow masih melakukan tingkah laku konyolnya, tetapi kali ini terasa lebih dipaksakan dan kurang orisinal. Beberapa lelucon berhasil mengundang tawa, tetapi banyak juga yang terasa garing dan tidak relevan dengan cerita. Humor yang bergantung pada slapstick dan kebodohan Jack Sparrow mungkin sudah mulai kehilangan daya tariknya.
Karakter yang Kurang Berkembang
Meskipun Javier Bardem tampil memukau sebagai Kapten Salazar, karakternya terasa kurang berkembang. Motifnya jelas – balas dendam – tetapi tidak ada pendalaman yang cukup untuk membuatnya menjadi musuh yang benar-benar menakutkan dan kompleks. Salazar lebih banyak berteriak dan mengancam daripada menunjukkan kecerdasan atau strategi yang membuatnya menjadi ancaman nyata.
Henry Turner dan Carina Smyth juga terasa kurang berkesan dibandingkan dengan karakter-karakter utama di film-film sebelumnya. Meskipun mereka memiliki peran penting dalam cerita, karakter mereka kurang mendapatkan eksplorasi yang mendalam. Henry terlalu fokus pada misi menyelamatkan ayahnya, sementara Carina lebih banyak digambarkan sebagai wanita cerdas yang menantang norma-norma sosial pada masanya. Potensi mereka sebagai karakter yang menarik dan kompleks tidak dimanfaatkan sepenuhnya.
Tentu saja, Jack Sparrow tetap menjadi daya tarik utama. Johnny Depp masih mampu menghidupkan karakter ini dengan gaya yang khas, tetapi terasa bahwa karakter Jack Sparrow sudah mulai kelelahan. Tingkah lakunya yang konyol dan keberuntungannya yang luar biasa sudah tidak lagi terasa segar seperti di film-film pertama. Kita merindukan Jack Sparrow yang lebih cerdas dan licik, bukan hanya sekadar badut yang selalu lolos dari maut.
Koneksi dengan Film Sebelumnya
"Dead Men Tell No Tales" mencoba menghubungkan cerita dengan film-film sebelumnya, terutama dengan menampilkan kembali karakter Will Turner dan Elizabeth Swann. Meskipun kemunculan mereka hanya sebentar, hal ini cukup untuk membangkitkan nostalgia bagi para penggemar setia Pirates of the Caribbean. Film ini juga memberikan sedikit pencerahan tentang masa lalu Jack Sparrow dan hubungannya dengan Kapten Salazar.
Namun, koneksi dengan film-film sebelumnya juga terasa dipaksakan dan kurang alami. Beberapa plot hole dan inkonsistensi cerita muncul akibat upaya untuk menghubungkan film ini dengan alur cerita yang sudah ada. Hal ini bisa membingungkan dan mengecewakan bagi sebagian penonton.
Kesimpulan: Sebuah Petualangan yang Kurang Mengesankan
Secara keseluruhan, "Pirates of the Caribbean: Dead Men Tell No Tales" adalah film yang menghibur, tetapi kurang mengesankan. Aksi yang spektakuler dan efek visual yang memukau tidak mampu menutupi kekurangan dalam cerita, karakter yang kurang berkembang, dan humor yang kurang segar. Film ini cocok untuk ditonton sebagai hiburan ringan, tetapi jangan berharap untuk mendapatkan pengalaman yang sebanding dengan film-film pertama Pirates of the Caribbean.
Meskipun memiliki beberapa momen yang menarik, film ini gagal mengembalikan keajaiban dan daya tarik yang membuat Pirates of the Caribbean begitu dicintai. Kita berharap bahwa film-film Pirates of the Caribbean di masa depan akan mampu menghadirkan cerita yang lebih orisinal, karakter yang lebih kompleks, dan humor yang lebih segar.
Rating: 6.5/10
Masih ingin lebih banyak petualangan seru?
Watch movies for free here : https://21.expertways.biz.id/
